Tuesday 9 June 2009

Suramadu Dilengkapi Alat Deteksi Berat Kendaraan

SURABAYA - Jembatan Surabaya-Madura (Sauramadu) mampu menahan beban kendaraan maksimal 10 ton. Lebih dari itu, pengelola Jembatan Suramadu akan menolak dan meminta kendaraan putar balik keluar dari Suramadu.

"Sebelum memasuki jembatan, akan kita pasang weight in motion. Jadi semua kendaraan akan menginjak sensor ini yang kemudian bisa diketahui berapa berat kendaraan tersebut," kata Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional V, AG Ismail, Selasa (9/6/2009).

Selain pemasangan sensor pengukur beban kendaraan, di jembatan sepanjang 5,4 kilometer ini juga akan dipasang pengukur kecepatan angin. Perlu diketahui, jika kecepatan angin ini merupakan salah satu faktor keselamatan yang benar-benar diperhatikan oleh pegelola Jembatan Suramadu.

Rata-rata kecepatan angin di Jembatan Suramadu ini lebih tinggi dibandinkan kecepatan angin di darat. Maklum saja jembatan ini memang melintasi laut. Kecepatan angin ini bisa berpengaruh pada kestabilan kendaraan saat melaju terutama kendaraan roda dua.

"Untuk sementara, early warning kecepatan angin ini akan dilakukan secara manual oleh petugas. Namun nantinya akan ada early warning yang bekerja secara otomatis berupa sirene jika angin kencang datang," ujar Ismail.

Ismail menambahkan, alat tersebut sudah ada di Badan Meteorologi dan Geosfisika dan sudah tinggal memasang. Batas kecepatan angin yang masih ditoleransi di Jembatan Suramadu berkisar 60 kilometer per jam untuk mobil, dan 40 kilometer per jam untuk sepeda motor. Jika kecepatan angin melebihi batas toleransi, maka Suramadu akan ditutup untuk sementara.
Amir Tejo - Okezone

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com